Setiap wanita yang memasuki masa remaja
dan pubertas pasti mengalami menstruasi atau haid. Siklus menstruasi
rata-rata terjadi sekitar 28 hari. Walaupun hal ini berlaku umum,
tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama,
kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari.
Tetapi, bagaimana dengan wanita yang juga mengalami haid namun tidak teratur? Dr Goel Madhu, Konsultan Kandungan dari Rockland Hospital, New Delhi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar periode menstruasi yang tidak teratur, seperti dikutip Healthmeup berikut ini :
1. Memahami menstruasi yang tidak teratur
Siklus menstruasi biasanya terjadi secara teratur. Lamanya perdarahan bisa bervariasi dari 2 sampai 7 hari dengan interval antara 2 siklus (waktu antara periode pertama dan periode berikutnya) sekitar 28 hari. Hilangnya darah rata-rata adalah sekitar 60-100ml. Jadi, jika terjadi penyimpangan dari hal di atas bisa dianggap menstruasi Anda abnormal.
2. Kehamilan
Alasan paling umum dari siklus menstruasi yang tidak teratur dalam kelompok usia reproduksi biasanya berhubungan dengan kehamilan. Jika periode haid terlewati, tes kehamilan menjadi sebuah keharusan. Kadang-kadang kehamilan juga bisa terjadi pada pasien perimenopause (dekat menopause). Sementara jika perdarahan melampaui batas waktu, bisa jadi tanda dari kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
Siklus yang tidak teratur juga merupakan tanda umum yang sering terjadi pasca kehamilan. Sementara itu, pemberian ASI juga dapat menyebabkan waktu menstrusi Anda terhambat. Hal ini normal dan tidak menjadi masalah.
3. Periode perimenopause
Siklus yang tidak teratur juga terjadi pada periode perimenopause. Beberapa perubahan dalam siklus ini biasanya dapat diterima dan tidak memerlukan pengobatan, sementara perdarahan yang berat memerlukan evaluasi lebih lanjut. Pendarahan setelah mencapai menopause adalah suatu yang tidak normal dan harus diselidiki.
4. Kontrasepsi
Berbagai bentuk kontrasepsi juga dapat mengakibatkan siklus menstruasi Anda tidak teratur. Penggunaan pil KB juga dapat menyebabkan perdarahan hanya sedikit atau bahkan mengakibatkan perdarahan berat. Pemberian suntikan untuk kontrasepsi pasca melahirkan juga dapat menyebabkan haid tidak teratur.
5. Berat badan
Naiknya berat badan yang signifikan atau penurunan berat badan juga dapat menyebabkan siklus yang tidak teratur. Kenaikan berat badan yang signifikan dapat menunjukkan adanya gangguan tiroid. Gangguan tiroid sangat umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, siklus tidak teratur, lesu dan lain-lain. Berat badan yang berlebihan juga dapat menandakan terjadinya penyakit ovarium polikistik yang merupakan masalah hormonal dan mungkin memerlukan pengobatan.
Berat badan berlebih juga dapat menjadi petunjuk masalah kondisi sistemik seperti kanker dan tuberkulosis. Kenaikan berat badan atau penurunan berat badan dapat menunjukkan gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
6. Stres emosional
Stres emosional yang berat misalnya, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat juga dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur.
Tetapi, bagaimana dengan wanita yang juga mengalami haid namun tidak teratur? Dr Goel Madhu, Konsultan Kandungan dari Rockland Hospital, New Delhi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar periode menstruasi yang tidak teratur, seperti dikutip Healthmeup berikut ini :
1. Memahami menstruasi yang tidak teratur
Siklus menstruasi biasanya terjadi secara teratur. Lamanya perdarahan bisa bervariasi dari 2 sampai 7 hari dengan interval antara 2 siklus (waktu antara periode pertama dan periode berikutnya) sekitar 28 hari. Hilangnya darah rata-rata adalah sekitar 60-100ml. Jadi, jika terjadi penyimpangan dari hal di atas bisa dianggap menstruasi Anda abnormal.
2. Kehamilan
Alasan paling umum dari siklus menstruasi yang tidak teratur dalam kelompok usia reproduksi biasanya berhubungan dengan kehamilan. Jika periode haid terlewati, tes kehamilan menjadi sebuah keharusan. Kadang-kadang kehamilan juga bisa terjadi pada pasien perimenopause (dekat menopause). Sementara jika perdarahan melampaui batas waktu, bisa jadi tanda dari kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim).
Siklus yang tidak teratur juga merupakan tanda umum yang sering terjadi pasca kehamilan. Sementara itu, pemberian ASI juga dapat menyebabkan waktu menstrusi Anda terhambat. Hal ini normal dan tidak menjadi masalah.
3. Periode perimenopause
Siklus yang tidak teratur juga terjadi pada periode perimenopause. Beberapa perubahan dalam siklus ini biasanya dapat diterima dan tidak memerlukan pengobatan, sementara perdarahan yang berat memerlukan evaluasi lebih lanjut. Pendarahan setelah mencapai menopause adalah suatu yang tidak normal dan harus diselidiki.
4. Kontrasepsi
Berbagai bentuk kontrasepsi juga dapat mengakibatkan siklus menstruasi Anda tidak teratur. Penggunaan pil KB juga dapat menyebabkan perdarahan hanya sedikit atau bahkan mengakibatkan perdarahan berat. Pemberian suntikan untuk kontrasepsi pasca melahirkan juga dapat menyebabkan haid tidak teratur.
5. Berat badan
Naiknya berat badan yang signifikan atau penurunan berat badan juga dapat menyebabkan siklus yang tidak teratur. Kenaikan berat badan yang signifikan dapat menunjukkan adanya gangguan tiroid. Gangguan tiroid sangat umum terjadi pada wanita dan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, siklus tidak teratur, lesu dan lain-lain. Berat badan yang berlebihan juga dapat menandakan terjadinya penyakit ovarium polikistik yang merupakan masalah hormonal dan mungkin memerlukan pengobatan.
Berat badan berlebih juga dapat menjadi petunjuk masalah kondisi sistemik seperti kanker dan tuberkulosis. Kenaikan berat badan atau penurunan berat badan dapat menunjukkan gangguan makan seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
6. Stres emosional
Stres emosional yang berat misalnya, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang terdekat juga dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur.